Minuman Lokal Papua Dimusnahkan, Minuman Berlabel Laris Manis

 

Pendahuluan

Baru baru ini Kamis (19/11/2020), masyarakat Kabupaten Kepulauan Yapen dikejutkan dengan tindakan yang diambil oleh Polres Kupulauan Yapen dengan menyita ratusan liter minuman lokal Papua (bobo). Operasi yang berlatar belakang Operasi Aman Nusa 2, yang dikoordinir Polres Kepulauan Yapen memusnahkan 300 liter minuman bobo. Operasi yang menggandeng Pemuda KNPI Kepulauan Yapen dengan dalil ingin menyelematkan generasi mudah Papua dari minuman keras dan Narkotika. 

Dewan adat Papua wilayah Saireri juga turut hadir untuk menyaksikan proses pemusnahan ratusan minumal lokal Papua.  Munurut Ketua Dewan Adat Wilayah Saireri, Bapk O. Wayoi, "Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan  kepada seluruh masyarakat adat, mari kembali mengakat nilai di Kabupaten Kepulauan Yapen bagaimana menggunakan bobo dalam yang minuman lokal  yang dalam filosofi adat merupakan alat kakesih yang disungguhkan pada saat pelaksaan pesta-pesta adat"

Berita yang dimuat pada situs resmi Kabupaten Kepulauan Yapen, menuai banyak polemik dari masyarakat yang merupakan pelaku usaha minuman bobo. Itulah sedikit gambaran berita yang ditulis oleh Abang Robby Mesak.

Minuman Lokal Papua Dimusnahkan (Bobo)

Bobo merupakan minuman turun temurun yang sudah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dimana minuman ini akan tersedia pada saat-saat tertentu, misalnya pesta adat bayar emas kawin, pesta adat tikam telingah dan beberapa upara-upacara adat lain. Pada saat saat itulah minuman ini akan dihadirkan, karena inilah moment dimana minuman itu akan dianggap sakral dan penting.

Bedah generasi bedah juga perilaku dan cara berfikir yang baik. Generasi sekarang tidak menggunakan manfaat minuman itu secara baik, justru generasi mudah papua saat ini ingin minum untuk tujuan sesat, tanpa maksud yang jelas. Yang paling menonjol saat ini, setelah mabuk minuman kemudian membuat keonaran di tempat keramain masyarakat. Itulah yang yang membuat minuman lokal dianggap meresakan atau merusak generasi mudah Papua, padahal pemakai itulah yang salah tidak menggunakan minuman tersebut pada moment moment yang tepat.

Minuman Berlabel Laris Manis

Ada sesuatu kejanggalan yang terlihat pada uparan pemusnan minuman lokal bobo. Dimana pada foto tersebut tidak tampak foto minuman yang berlabel, ini tentu akan menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat. Minuman racikan pabrik inilah yang sudah jelas-jelas akan merusak moral dan perilaku anak-anak Papua, justru  di biarkan begitu saja oleh Pemerintah Daerah. Atau mungkin, ini menurut pengamatan saya pribadai bukan pengamatan Fadli Zon atau Adian Napitulu, bahwa mimuan lokal bobo tidak punya kontribusi untuk kantong-kantong pejabar daerah sehingga harus ditertipkan dengan cara dimusnkan, sedangkan minuman berlabel sangat menghormati pajak daerah dan kantong-kantog elit sehingga diabaikan saja oleh pemerintah.

Mata Pencarian Orang Papua

Tidak semua masyarakat mempunyai pekerjaan yang mendatangkan penghasilan setiap bulan untuk memenui kebutuhan hidup sehari-hari. Apalagi masyarakat yang hidupnya di kampung, mereka ada yang bisa bertani, ada yang bisa nelayan dan juga ada yang tidak bisa untuk kerjakan keduanya. Karena mungkin Dia tidak punya alat untuk bertani atau nelayan atau bisa juga juga Dia tidak memiliki kemampuan (pemahaman ) untuk bertani dan nelayan, sehingga Dia memilih jual bobo untuk membiyai kehidupanya. Dengan bobo juga, dia membiayai anak-anaknya yang sedang menempuh pendidikan.

Kalau dengan cara memusnakan, otomotis Pemerintah sendiri sedang membunuh mata pencariannya, dan mengancurkan harapan anak-anaknya sedang menempuh pendidikann.

Penutup

Pemerintah harus memikirkan secara baik agar tidak menimbulkan kerasahan di masyarakat. Ada banyak cara untuk meminimalisir pecandu-pencandu minuman keras di Kabupaten Kepulauan, tidak harus dengan cara memusnahkan mata pencarian masyarakat kecil. Kalau pun memusnahkan bisakah pemerintah melihat masyarakat yang penghasilannya hanya bergantung kepada penjualan bobo? Tentu ini akan menjadi sulit untuk di akomodir oleh pemerintah. Sekian duluh dari saya.

Saya desainer grafis otodidak dan Penulis dari Kampung. God Bless Us.

0 Comments:

Post a Comment