Kisah Gagal Kuliah Tapi Sukses

  


Meraih pendidikan tinggi merupakan cita-cita semua orang yang masuk perguruan tinggi. Semua orang berkesempatan untuk menimbah ilmu di berbagai Universitas yang ada di belahan dunia ini, hanya saja tidak semua yang masuk perguruan tinggi bisa sampai pada tahap akhir yudisium dan wisuda. Berbagai macam hambatan yang dapat membuat kita untuk gagal kuliah.

Gagal Kuliah Karena Biaya

Biaya pendidikan merupakan alasan pertama yang menyebabkan banyak mahasiswa yang berhenti di tengah jalan, salah satunya saya sendiri yang juga tidak sampai pada tahap akhir yakni wisuda.

Biaya kuliah di pulau jawa, cenderung lebih mahal, jika dibandingkan dengan biaya pendidikan di Papua. Apalagi latar belakang ekonomi, yang memang sederhana, sehingga saya harus menyerah di tengah jalan. Bukan saya saja, banyak mahasiswa juga yang gagal kuliah karena biaya pendidikan yang tidak mampuh secara finansial untuk dijangkau.

Gagal Kuliah Tapi Sukses

Gagal kuliah bukan berarti masa depan suram, banyak orang yang gagal kuliah tapi sukses. Itulah alasan kenapa saudara saya satu asrama perna bilang untuk saya, bahwa Ijasa cuma formalitas saja. Memang harus diakui bahwa untuk bersaing di dunia kerja saat ini, ijasah salah satu senjata pamungkas untuk mencapainya.

Belajar banyak hal menjadikan kita kaya akan ilmu pengetahuan, tidak harus terpaku pada satu bidang yang kita pelajari. Sehingga disaat kita gagal di bidang utama kita, masih ada bekal lain yang dapat kita pergunakannya di kemudian hari.

Cerita pribadi saya sangat panjang sekali untuk diceritakan. Singkatnya saja, awalnya saya kuliah ambil program studi agroteknologi pada fakultas pertanian Universitas Slamet Riyadi Surakarta, kemudian hobi saya edit foto lama-lama saya semakin fokus ke desain grafis buntut dari saya tidak registrasi ulang di kampus. Dengan berjalannya waktu yang begitu cepat, hari ini saya bekerja sebagai desainer grafis, pada salah satu pusat percetakan di Kota Manokwari Papua Barat, dan dari bakat inilah saya bisa berpenghasilan.

Gagal Kuliah 2 Kali

Setelah saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jengjan lebih tinggi, Kota Solo menjadi kota pertama saya merantau jahu dari kampung halaman. Disana saya coba peruntungan di salah satu Universitas Swastas terbaik yang berada di Kota Solo, perjuangan saya hanya sampai pada semester IV pindah ke Semester V.

Setelah gagal di Kota Solo, Kota berikut yang saya coba peruntungan kembali yakni Kota Gudeg. Namun sayang, ternyata percobaan kedua hanya menambah riwayat daftar gagal kuliah sebanyak 2 kali.

Penutup

Demikian sedikit kisa inspiratif gagal kuliah dari saya. Saya sama sekali tidak menyarankan anda untuk mengikuti jejak saya yang gagal kuliah, tapi saya ingin memberikan sedikit input buat kamu bahwa belajar banyak hal itu akan bermanfaat untuk diri kamu dikemudian hari.

Sekian dari saya Calvin Awarawi, ana kampung yang suka menulis sembarangan. 

GodBlessUs




0 Comments:

Post a Comment