SURAT TEBUKA
Halo Olvah, salam dari kami yang dilabeli teroris. Apa kabarnya? Semoga senantiasa sehat dan bijaksana.
Saya sebagai Perempuan Asli Papua sedih melihat bagaimana dengan lantangnya Olva juga ikut meneriaki kami teroris. Saya pikir kita semua tahu kalau teroris bukanlah terms yang pas untuk diberikan kepada KKB/OPM dan afiliasinya. Saya juga percaya bahwa dalam keadaan apapun kita akan lebih senang memilih jalan damai dibandingkan mesti gontok-gontokan bersimbah darah.
Olvah yang bijaksana, saya pikir perlu untuk paham kenapa label teroris tidak tepat digunakan kepada KKB,OPM dan afiliasinya. Yang pertama, tidak pernah ada pernyataan jelas dari pemerintah siapa sebenarnya KKB ini? latar belakang mereka seperti apa? siapa pemimpinnya. Selama ini KKB digambarkan sebagai organisasi terstruktur tentunya kalau terstruktur dan terorganisasi dengan baik pasti ada yang memimpin. Apakah tidak janggal bahwa samapai sekarang oligarki yang dipuja Olvah tidak pernah merilis siapa pemimpin KKB ini? dan wajahnya seperti apa? Padahal tiap tahun aparat gabungan TNI dan POLRI yang dilatih dengan handal dan memiliki strategi anyar selalu bertambah di seluruh pelosok tanah Papua. Jelas mampu kan mencari dan membinasakan mereka yang dicap teroris ini.
Apakah Olvah tahu kalau KKB selalu dikaitkan erat dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Begini yah, Organisasi Papua Merdeka itu luas sekali. Tidak semua yang bergerak untuk merdeka adalah yang Olvah sebut anarkis. Kebanyakan dari mereka dari representasi militer yang terjadi di Tanah Papua sejak zaman integrasi sampai hari ini. Mereka yang berjuang dengan menggunakan platform media sosial, turun ke jalan, berteriak meminta tolong kepada orang lain justru lebih banyak jumlahnya dibandingkan mereka yang memegang senjata.
Apakah Olvah sadar bahwa setiap kali ada penembakan, pembunuhan atau konflik di Papua yang selalu diumumkan negara adalah '"Penembakan Oleh KKB" berdasarkan stigma yang ada KKB selalu dikaitkan erat dengan OPM padahal belum tentu juga mereka bagian dari OPM.
Dampak dari gelar teroris yang diberikan oleh Mahfud MD dan negara ini kepada KKB, OPM dan afiliasinya sangat besar loh Olvah, yang pertama kondisi psikologis sosial Orang Asli Papua dimanapun berada akan jelas tertekan karena gelar teroris itu penuh dengan stigma dan artian yang selalu jelek. Dari stigma yang ada jelas sekali bahwa diskriminasi berdasarkan ras yang Orang Asli Papua rasakan selama bertahun tahun akan semakin jelas.
Tanpa gelar teroris saja, Orang Asli Papua dipanggil Monyet, Hitam, Bau dan banyak ujaran kebencian lainnya. Tanpa gelar teroris ini saja saya dan banyak Mahasiswa Asli Papua yang berkuliah di luar Papua kami tidak diterima untuk menempati kost-kostsan karena kami orang Papua. Stigma yang sudah jelek di masyarakat ditambah lagi dengan gelar baru ini jelas beban besar buat Orang Asli Papua. Kalau Olvah mau bilang tidak semua diperlakukan begitu silahkan tapi nyatannya memang seperti itu.
Saya pikir Olvah harusnya juga paham kalau konflik yang terjadi di Papua itu bukan sekedar terbunuhnya guru-guru yang tulus mengabdi dan pasukan negara ini mesti gugur di medan perjuangan ini. Ini tentang konflik panjang permasalahan Hak Asasi Manusia di Tanah Papua. Ini tentang Biak Berdarah, Abe Berdarah, Wamena Berdarah, Wasior Berdarah dan Nduga yang tak berunjung. Apakah Olvah pernah memeriksa berapa banyak warga sipil Asli Papua yang mati karena peristiwa peristiwa yang dianggap aib dan angin lalu bagi Indonesia.
Apakah Olvah sadar bahwa sejak permasalahan Papua hanya ditutupi dengan kebijakan. Yang bahkan belum tentu dibutuhkan orang asli Papua. Kalau Olvah mau bicara soal pembangunan yang diberikan bagi Tanah Papua, begini yah Olvah di pembangunan Tanah Papua tidak dapat dijadikan "Pembayaran" atas nyawa orang Papua yang melayang atas eksploitasi kekayan alam Papua, atas permpasan hak ulayat milik masyarakat adat di Tanah Papua. Olvah mesti paham bahwa duduk perkara kita orang Papua tidak bisa diselesaikan hanya dengan opersi militer, pembangunan insfrastruktur dan pemekaran provinsi. Masalah yang sebenarnya harus diselesaikan, jangan tampik fakta bahwa pasukan opersi militer lebih ditakuti di Papua, jangan tampik fakta bahwa negara selama ini berusaha menutupi konflik yang ada di Papua tidak hanya dari dunia Internasional tapi juga dari warga negara Indonesia lainnya. Satu lagi Olvah, konflik di Papua bukan tentang pro dan kontra KKB atau OPM tapi tetang Orang Asli Papua melawan kekerasan baik langsung, struktural maupun kultural.
Olvah sudah berani sekali berteriak melawan KKB yang dilabeli teroris , sekarang saya tatang Olvah untuk berteriak kepada oligarki sama yang Olvah banggakan untuk menyelesaikan akar konfik di Papual. Menyeesaikan masalah pelanggaan Hak Asasi Manusia.
#MenolakPuna
Jakarta, 03 Mei 2021
Gispa F. Warijo (Penulis)
Siapa Itu Olvah?
Olvah merupakan Putri Papua Asal Papua Barat
0 Comments:
Post a Comment